Sekilas MikroTik
MikroTik sekarang ini banyak digunakan oleh ISP, provider hotspot, ataupun oleh pemilik
warnet. MikroTik OS menjadikan computer menjadi router network yang handal yang dilengkapi
dengan berbagai fitur dan tool, baik untuk jaringan kabel maupun wireless.
Dalam tutorial kali ini penulis menyajikan pembahasan dan petunjuk sederhana dan simple dalam
mengkonfigurasi MikroTik untuk keperluan-keperluan tertentu dan umum yang biasa dibutuhkan
untuk server/router warnet maupun jaringan lainya, konfirugasi tersebut misalnya, untuk NAT
server, Bridging, BW manajemen, dan MRTG.
Akses MikroTik Router
1. via console
MikroTik router board ataupun PC dapat diakses langsung via console/shell maupun
remote akses menggunakan putty (www.putty.nl)
2. via tool WinBox:
MikroTik bisa juga diakses/remote menggunakan software tool WinBox
3. via web browser
MikroTik juga dapat diakses via web/port 80 dengan menggunakan browser
Memberi nama MirkoTik Router
[admin@MikroTik] > system identity print
name: "MikroTik"
[admin@MikroTik] > system identity set name=xxxx
masuk ke editor ketik misal saya ganti dengan nama ROUTER-1
ROUTER-1
C-c quit C-o save&quit C-u undo C-k cut line C-y paste
Edit kemudian tekan Cltr-o untuk menyimpan dan keluar dari editor
Kalo menggunakan WinBox , tampilannya seperti ini:
ROUTER-1
Nobody is perfect in the net, but he can be clever with browser
mikrotik.smkinka-wsb.sch.id
ADMINISTRASI JARINGAN
MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTER
- 2 -
[admin@MikroTik] > /interface print
Flags: X -
disabled, D -
dynamic, R -
running
#
NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R ether1
ether 0 0 1500
1 R ether2
ether 0 0 1500
[admin@MikroTik] > /interface edit 0
value-name: name
Nilai 0 adalah nilai ether1, jika ingin mengganti ethet2 nilai 0 diganti dengan 1.
masuk ke editor ketik missal saya ganti dengan nama local:
local
C-c quit C-o save&quit C-u undo C-k cut line C-y paste
Edit kemudian tekan Cltr-o untuk menyimpan dan keluar dari editor
Lakukan hal yang sama untuk interface ether 2, sehingga jika dilihat lagi akan muncul seperti
ini:
[admin@MikroTik] > /interface print
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R local ether 0 0 1500
1 R public ether 0 0 1500
Via WinBox :
Pilih menu interface, klik nama interface yg ingin di edit, sehingga muncul jendela edit interface.
Seting IP Address :
[admin@MikroTik] > /ip address add
address: 192.168.1.1/24
interface: local
[admin@MikroTik] > /ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 192.168.0.254/24 192.168.0.0 192.168.0.255 local
Mengganti nama interface
Nobody is perfect in the net, but he can be clever with browser
mikrotik.smkinka-wsb.sch.id
- 3 -
Masukkan IP addres value pada kolom address beserta netmask, masukkan nama interface yg
ingin diberikan ip addressnya.Untuk Interface ke-2 yaitu interface public, caranya sama dengan
diatas, sehingga jika dilihat lagi akan menjadi 2 interface:
[admin@MikroTik] > /ip address print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 192.168.0.254/24 192.168.0.0 192.168.0.255 local
1 202.51.192.42/29 202.51.192.40 202.51.192.47 public
Via WinBox :
MikroTik sebagai NAT
Network Address Translation atau yang lebih lazim disebut dengan NAT adalah suatu metode
untuk menghubungkan lebih dari satu komputer dari jaringan LAN dengan IP address private ke
jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP (yaitu IP address interface Router).
Banyaknya penggunaan teknik ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas,
kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi
jaringan.
Saat ini, protokol IP yang banyak digunakan adalah IP version 4 (IPv4). Dengan panjang alamat
4 bytes berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296 alamat IP yang tersedia. Jumlah ini secara
teoretis adalah jumlah komputer yang dapat langsung koneksi ke internet. Karena keterbatasan
inilah sebagian besar ISP (Internet Service Provider) hanya akan mengalokasikan satu alamat
untuk satu user//pelanggannya dan alamat ini bersifat dinamik, dalam arti alamat IP yang
diberikan akan berbeda setiap kali user melakukan koneksi ke internet. Hal ini akan menyulitkan
untuk penggunaan kalangan bisnis/perusahaan menengah ke bawah yang tidak bisa menyewa IP
public. Di satu sisi mereka membutuhkan banyak komputer dalam jaringan LAN-nya bisa
terkoneksi ke internet, akan tetapi di sisi lain hanya tersedia satu alamat IP yang berarti hanya ada
satu komputer yang bisa terkoneksi ke internet. Hal ini bisa diatasi dengan metode NAT. Dengan
NAT, maka perangkat gateway (router) yang dijalankan di salah satu komputer, satu alamat IP
tersebut dapat dishare dengan beberapa komputer yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi
ke internet secara bersamaan (internet connection sharing).
Nobody is perfect in the net, but he can be clever with browser
mikrotik.smkinka-wsb.sch.id
- 4 -
Misal kita ingin menyembunyikan (masquerade) jaringan local/LAN 192.168.0.0/24 dibelakang
satu IP address 202.51.192.42 (IP public) yang diberikan oleh ISP, maka kita dapat menggunakan
fasilitas/fitur pada MikroTik Router, yaitu source network address translation (masquerading).
Masquerading akan merubah paket-paket data dari IP address asal dan port dari network lokal
192.168.0.0/24 ke 202.51.192.42 untuk selanjutnya diteruskan ke jaringan internet global.
Untuk menggunakan masquerading, kita perlu menambahkan aturan pada firewall MikroTik,
yaitu menambahkan rule pada NAT, pilih: chain: “srcnat dengan action diset ke: 'masquerade'.
[admin@MikroTik] > /ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade
out-interface=public
Kalo menggunakan WinBox , akan terlihat seperti ini:
MikroTik sebagai Transparent web proxy
Salah satu fungsi proxy adalah untuk menyimpan cache. Apabila sebuah LAN menggunakan
proxy untuk berhubungan dengan internet, maka yang dilakukan oleh browser ketika user
mengakses sebuah url web server (halaman website) adalah mengambil request tersebut di proxy
server. Sedangkan jika data belum terdapat di proxy server maka proxy mengambilkan langsung
dari web server sebenarnya. Kemudian request tersebut disimpan di cache proxy. Selanjutnya jika
ada client yang melakukan request ke url yang sama, maka akan diambilkan dari cache tersebut.
Ini akan membuat akses ke Internet terrasa lebih cepat dan tentunya lebih menghemat bandwidth
koneksi ke internet.
Bagaimana agar setiap pengguna dipastikan mengakses Internet melalu web proxy yang telah kita
aktifkan? Untuk ini kita dapat menerapkan metode transparent proxy. Dengan transparent proxy,
setiap browser pada komputer di jaringan lokal yang menggunakan gateway ini secara otomatis
akan melewati proxy.
Nobody is perfect in the net,
but he
can be clever with browser
mikrotik.smkinka-wsb.sch.id
- 5 -
Nobody is perfect in the net, but he can be clever with browser
Mengaktifkan fitur web proxy di MikroTik :
[admin@MikroTik] > /ip proxy set enabled=yes
[admin@MikroTik] > /ip web-proxy set cache-
administrator=admin@informatika.edu
[admin@ROUTER-1] > /ip web-proxy print
enabled: yes
src-address: 0.0.0.0
port: 3128
hostname: "ROUTER-1"
transparent-proxy: yes
parent-proxy: 0.0.0.0:0
cache-administrator: "admin@proxy23"
max-object-size: 8192KiB
cache-drive: system
max-cache-size: unlimited
max-ram-cache-size: unlimited
status: running
reserved-for-cache: 4733952KiB
reserved-for-ram-cache: 2048KiB
Membuat rule untuk transparent proxy pada firewall NAT, tepatnya ada dibawah rule untuk NAT
masquerading:
[admin@MikroTik] > /ip firewall nat add chain=dstnat in-interface=local
src-address=192.168.0.0/24 protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-
ports=3128
[admin@MikroTik] > /ip firewall nat print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=srcnat out-interface=public action=masquerade
1 chain=dstnat in-interface=local src-address=192.168.0.0/24 protocol=tcp
dst-port=80 action=redirect to-ports=3128
Pada Tool WinBox :
1. Aktifkan web proxy pada menu IP>Proxy>Access>Setting ( check box enable)
2. Setting parameter pada menu IP>Web Proxy >Access Setting>General
mikrotik.smkinka-wsb.sch.id
- 6 -
Membuat rule untuk transparent proxy pada menu IP > Firewall > NAT
ROUTER-1
admin@informatika.edu
Nobody is perfect in the net, but he can be clever with browser
mikrotik.smkinka-wsb.sch.id
- 7 -
Web Proxy built in MikroTik
menurut pengamatan saya kurang begitu bagus dibandingkan
dengan proxy squid di linux, squid di linux lebih leluasa
untuk dimodifikasi dan diconfigure,
misalkan untuk feature delay-pool dan ACL list yang berupa file, belum ada di MikroTik
seri
2.9.x.
Biasanya kebanyakan orang lebih suka membuat proxy server sendiri, dengan PC
Linux/FreeBSD dan tinggal mengarahkan semua client ke PC tersebut.
Topologi PC proxy tersebut bisa dalam jaringan local ataupun menggunakan ip public.
Konfigurasinya hampir mirip dengan transparent proxy, bedanya adalah pada rule NAT
actionnya yaitu sbb:
Dalam contoh diatas 192.168.0.100
adalah IP proxy server, dengan setting
port 8080
MikroTik
sebagai bandwidth limiter
MikroTik
juga dapat digunakan untuk bandwidth limiter
(queue) . Untuk mengontrol mekanisme
alokasi bandwidth/data rate.
Secara umum ada 2 jenis manajemen bandwidth pada MikroTik,
yaitu simple queue dan queue tree.
Silahkan gunakan salah satu saja.
Tutorial berikutnya semua setting MikroTik
menggunakan tool
WinBox , karena lebih user
friendly dan praktis.
Simple queue:
Misal kita akan membatasi bandwidth client dengan IP:
192.168.0.3
yaitu untuk upstream 64kbps
dan downstream 128kbps.
Klik pada menu utama Queues
>
Simple Queues
>
Transparent proxy dengan proxy server terpisah/independent
Nobody is perfect in the net, but he can be clever with browser
mikrotik.smkinka-wsb.sch.id
- 8 -
Dengan Queue tree
Klik menu utama IP > Firewall > tab Mangle > > Chain : forward
Buat rule baru (klik ) dengan parameter sbb:
Pada tab General:
Chain=forward
Src.address=192.168.0.3 (sesuaikan dengan IP
address yg ingin di limit)
Pada tab Action :
Action = mark connection
New connection mark=client3-con (atau nama dari
mark conection yg kita buat)
Klik Apply dan OK
Nobody is perfect in the net,
but he
can be clever with browser
mikrotik.smkinka-wsb.sch.id
client3-con
client3-con
- 9 -
Pada tab General: Chain=forward
Connection mark=client3-con
(pilih dari dropdown menu)
Pada tab Action:
Action=mark packet
New Pa
Packet Mark= client3
(atau nama packet mark yg kita buat)
Klik Apply dan OK
Selanjutnya, klik menu utama Queues
>
tab Queue Tree
Buat rule baru
(klik
)
dengan parameter sbb:
Pada tab General:
Name=client3-in
(misal),
Parent=public
(adalah interface yang
arah keluar),
Paket Mark=client3
(pilih dari
dropdown, sama yangg kita buat pada
mangle),
Queue Type=default,
Priority=8,
Max limit=64k
(untuk seting bandwith
max download)
Klik Apply dan Ok
Buat rule baru (klik ) dengan parameter sbb:
Nobody is perfect in the net, but he can be clever with browser
mikrotik.smkinka-wsb.sch.id
client3
client3
- 10 -
Buat rule baru (klik ) dengan parameter sbb:
Pada tab General:
Name=client3-up (misal),
Parent=local (adalah interface yg
arah kedalam),
Paket Mark=client3 (pilih dari
dropdown, sama yg kita buat pada
mangle),
Queue Type=default,
Priority=8,
Max limit=64k (untuk seting
bandwith max upload)
Klik Apply dan Ok
MikroTik sebagai Bridge
Bridge adalah suatu cara untuk menghubungkan dua segmen network terpisah bersama-sama
dalam suatu protokol sendiri. Paket yang diforward berdasarkan alamat ethernet, bukan IP
address (seperti halnya router). Karena forwarding paket dilaksanakan pada Layer 2, maka semua
protokol dapat melalui sebuah bridge.
Jadi analoginya seperti ini, anda mempunyai sebuah jaringan local dengan alamat IP:
192.168.0.0/24 , lalu ada juga gateway yang terkoneksi ke modem ADSL (diset mode PPPoE) yg
juga sebagai router dengan ip local 192.168.0.254 dan ip public 222.124.21.26. Anda ingin
membuat proxy server dan MikroTik sebagai BW management untuk seluruh client di jaringan
lokal. Nah mau ditaruh dimanakah router MikroTik tersebut? Diantara hub/switch dan
gateway/modem? Bukankah nanti jadinya dia sebagai NAT dan kita harus menambahkan 1 blok
ip privat lagi yang berbeda dari gateway modem?
Maka, sebagai solusinya si router MikroTik yang interfacenya menuju ke lokal (Switch) di set
bridging, jadi seolah-olah dalam setting ini dia hanya berfungsi menjembatani antar kabel UTP
saja. Topologinya sbb:
Internet ---------- Moderm/router ---------- MikroTik --------- Switch/Hub ------- Client
Setting bridge menggunakan Tool WinBox:
Nobody is perfect in the net, but he can be clever with browser
mikrotik.smkinka-wsb.sch.id
client3
- 11 -
1) Menambahkan interface bridge
Klik menutama Interface > klik tanda untuk menambahkan interface, pilih Bridge
Lalu memberi nama interface bridge, misal kita beri nama bridge1
2)
Menambahkan interface ether local dan public pada interface
Klik menu IP
>Bridge
>
Ports , kemudian klik tanda
untuk menambahkan port
baru
ke
interface bridge1
.
Buat 2 rules, untuk interface local
dan public.
Nobody is perfect in the net, but he can be clever with browser
mikrotik.smkinka-wsb.sch.id
- 12 -
3. Memberi IP address untuk interface bridge
Klik menutama IP kemudian klik
untuk menambahkan IP baru ke interface
bridge1, misal 192.168.0.100, pilih
interface bridge1 (atau nama interface
bridge yang kita buat tadi).
Dengan memberikan IP Address pada
interface bridge1, maka MikroTik dapat di
remote baik dari jaringan yg terhubung ke
interface local ataupun public.
MikroTik sebagai MRTG / Graphing
Graphing adalah tool pada mokrotik yang difungsikan untuk memantau perubahan parameter-
parameter pada setiap waktu. Perubahan perubahan itu berupa grafik uptodate dan dapat diakses
menggunakan browser.
Graphing dapat menampilkan informasi berupa:
* Resource usage (CPU, Memory and Disk usage)
* Traffic yang melewati interfaces
* Traffic yang melewati simple queues
Mengaktifkan fungsi graphing
Klik menu Tool >
Graphing
>
Resource Rules
Adalah mengaktifkan graphing untuk resource usage MikroTik. Sedangkana allow address adalah
IP mana saja yang boleh mengakses grafik tersebut,. 0.0.0.0/0
untuk semua IP address.
Nobody is perfect in the net, but he can be clever with browser
mikrotik.smkinka-wsb.sch.id
- 13 -
Klik menu Tool>Graphing>Interface Rules
Adalah mengaktifkan graphing untuk monitoring traffic yang melewati interface, silahkan pilih
interface yg mana yang ingin dipantau, atau pilih “all” untuk semua.
Graphing terdiri atas dua bagian, pertama
mengumpulkan informasi/ data yang kedua
menampilkanya dalam format web. Untuk
mengakses graphics, ketik URL dengan format
http://[Router_IP_address]/graphs/ dan pilih
dari menu-menu yang ada, grafik mana yang
ingin ditampilkan.
Contoh hasil grafik untuk traffic interface
public:
Demikian, tutorial yang sedikit penulis sampaikan untuk sekedar membagi ilmu atau
menyederhanakan untuk memudahkan pemahaman dari tutorial yang sudah tersedia di situs resmi
MikroTik.
In favour of TKJ Students
at SMK Informatika Wonosobo - by Hamami InkaZo (email: hamami@smkinka-wsb.sch.id)
Nobody is perfect in the net, but he can be clever with browser
mikrotik.smkinka-wsb.sch.id