Sistem kurikulum nasional berubah, tidak otomatis kualitas dan proses penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan pun meningkat. Namun jika komitmen dan kompetensi guru meningkat, diringi dengan daya dukung sarana dan prasarana yang adekuat maka kualitas pendidikan pasti akan meningkat, itu kuncinya.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang mengutamakan proses dalam pelaksanaannya, menjadikan sikap sebagai elemen terpenting atau Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang utama dalam pelaksanaan pembelajaran, up-skilling dan peningkatan pengetahuan sebagaimana tertuang dalam Permendikbud No. 54 Tahun 2013.
Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik dipilih sesuai dengan pilihan mereka.
Pada kurikulum 2013, peserta didik (siswa) dapat mencari pengetahuan di luar kelas atau di lingkungan sekitarnya. Siswa dituntut untuk lebih sering bertanya, bukan ditanyai. Antara siswa dan guru adalah partner belajar sehingga siswa dapat memunculkan keunggulan dan karakteristik masing-masing. Kurikulum 2013 juga menggunakan pendekatan saintifik pada langkah penguatan proses itu sendiri, melalui mengamati, menanya, mencoba, dan menalar. Ilmu pengetahuan digunakan sebagai motor penggerak aktifitas pembelajaran untuk semua mata pelajaran.
Pada kurikulum 2013 ini, siswa dituntut untuk mencari tahu, bukan diberi tahu, menjadikan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang diharapkan mampu mendorong kreatifitas dan daya nalar siswa, karena karakter kreatif merupakan modal yang harus dimiliki setiap siswa agar mampu mengikuti perkembangan peradaban zaman serta mampu mencari solusi atas masalah yang dihadapi dalam kehidupan kelak.
Pada kurikulum 2013, siswa diminta untuk proaktif dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Pemecahan masalah dapat dilakukan melalui membaca buku, menggali referensi, bertanya serta berdiskusi. Siswa bebas berdiskusi dan berargumen sesuai dengan kemampuan dan tingkat pemikiran mereka. Dengan demikian siswa dapat berpikir kritis, konseptual dan kreatif. Dengan kurikulum ini, maka kita berharap akan mampu menciptakan SDM yang berkarakter, produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi, sehingga berdaya saing di skala internasional.
Salam sukses untuk kita semua, pejuang pendidikan dan pembelajar tiada henti.
To the world you may just be a teacher, but to your students you are a hero.
Member | : | 91 Orang |
Member Aktif | : | 91 Orang |
Member Baru Hari Ini | : | 0 Orang |
Pengunjung Online | : | 1 |
Total Pengunjung | : | 57788 |
Total Hits | : | 150743 |